PPP mulai meragukan koalisi besar gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) akan terbentuk.
Alasannya, ada beberapa capres di dalam koalisi besar tersebut yang dinilai akan mempersulit terbentuknya koalisi.
Keraguan ini disampaikan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek. Dia menilai ada problem yang akan mencuat jika koalisi besar ini betul-betul terbentuk.
"Ya sebenarnya kan ingin menunjukkan kepada publik, ingat kalau hal itu dijadikan alasan akan terbentuknya koalisi besar, saya nggak yakin, kenapa? Ada problem," kata Awiek dalam Adu Perspektif dengan tajuk 'Jokowi Masih Sakti?' program kerja sama detikcom dan Total Politik, Selasa (11/4).
Awiek membeberkan salah satu problem yang akan mencuat yakni berkaitan dengan capres.
Menurutnya, partai-partai di dalam koalisi besar ini sudah teguh mendorong salah satu tokoh untuk jadi capres.
Berikut ini capres-capres yang ada di koalisi besar
Airlangga Hartarto
Partai Golkar beberapa kali memberikan penegasan bahwa pihaknya akan mengusung Ketum Airlangga Hartarto sebagai capres di 2024. Selain atas dasar hasil munas, beberapa petinggi Golkar juga menegaskan hal tersebut.
Achmad Baidowi juga menegaskan hal itu. Dia menyebut Golkar harus menggugurkan munasnya jika pada akhirnya koalisi besar mencapreskan tokoh lain.
"Kita hormati Pak Airlangga capres hasil munas, emang mau munas lagi untuk menggugurkan capresnya Pak Airlangga? Itu internal Golkar," ucap Awiek.
Prabowo Subianto
Selain itu, Partai Gerindra juga sudah yakin akan mengusung Ketumnya Prabowo Subianto jadi capres. Beberapa kali petinggi Gerindra menegaskan capres Gerindra ialah Prabowo Subianto.
Hasil rapimnas Gerindra di Sentul, Bogor, pada Oktober 2022 lalu bahkan menegaskan kembali Prabowo Subianto akan maju sebagai capres. Dalam rapimnas itu bahkan Prabowo juga menyatakan siap maju capres di 2024.
"Saudara-saudara dengan demikian dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, setelah saya mempelajari dan mendengarkan dengan seksama, sikap setiap DPD dan setiap sayap partai, yang mengharapkan saya untuk menerima pencalonan sebagai presiden Republik Indonesia tahun 2024," kata Prabowo saat rapimnas Jumat (12/8/2022) lalu.
"Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan Saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden Indonesia," kata Prabowo.
Ganjar Pranowo atau Erick Thohir
Sementara itu, PAN juga menunjukkan gelagat dukungan kepada beberapa tokoh belakangan ini.
Yang paling kuat yakni kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dalam beberapa acara PAN, kedua tokoh itu bahkan sering diungkit-ungkit. Rakernas PAN beberapa bulan lalu juga sempat mengokohkan sosok Erick Thohir sebagai salah satu tokoh yang akan didorong PAN jadi capres.
Awiek juga menyinggung hal tersebut. Menurutnya, PAN memang mengusung Ganjar dan Erick Thohir.
"PAN mengusung Ganjar rakernasnya Erick," kata Awiek.
Sandiaga Uno
Sementara itu, Awiek juga mengatakan PPP sendiri punya salah satu tokoh yang mungkin akan diusung di 2024.
Meski begitu, Awiek menyebut pihaknya lebih terbuka daripada partai-partai lainnya di dalam koalisi besar.
"Sementara PPP ada orang mendekat ya kita terima, kita sampaikan kalau dari PPP peluangnya besar. Kalau Pak Sandi di Gerindra ya kan nggak bisa, mau ngulang Prabowo-Sandi? Itu imposible. Anies-Sandi sesuatu yang kecil kemungkinannya," ujar Awiek.
Capres-capres ini lah yang menurut Awiek akan mempersulit terbentuknya koalisi besar.
Dia menyebut, jika hanya tiga partai di KIB akan lebih mudah berembuk untuk bernegosiasi menentukan capres yang bakal diusung.
"Sudah ada tiga capres. Ini sesuatu yang hitung-hitungan politik enggak mungkin," tuturnya.