Koordinator tim Anies Baswedan, Sudirman Said, mengatakan bakal calon presiden Anies Baswedan sibuk bertemu masyarakat di bulan Ramadan ini. Pernyataan Sudirman dilontarkan menanggapi Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyebut Anies diam saja dalam urusan kedatangan Timnas Israel ke Indonesia.
Sudirman menjelaskan, Anies menggunakan momen ibadah puasa untuk bersilaturahmi ke masyarakat. Selain itu, kata Sudirman, Anies turut mendengarkan aspirasi dan masukan dari mereka.
“Menurut saya ini hal baik, karena dengan begitu Anies dapat melihat kehidupan rakyat seperti petani, nelayan, pedagang kecil, para guru, ustad di pelosok, dan mendengar langsung suara hati mereka,” kata Sudirman saat dihubungi, Rabu, 5 April 2023.
Adapun sebelumnya sindiran Hasto terhadap Anies dilontarkan kala menanggapi kritikan Ade Armando. Melalui kanal Youtubenya, Ade mengkritik PDIP tidak rasional karena penolakan kedatangan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 didasarkan pada alasan klenik.
Hasto menegaskan pernyataan Ade tidak benar mengingat sikap PDIP didasarkan pada alasan logis dan kajian geopolitik. Ketimbang mengkritik PDIP, Hasto menilai sebaiknya Ade mengkritik Anies Baswedan. Sebab, kata dia, Anies memilih diam dan tak bersikap dalam urusan segenting ini.
“Jadi daripada mengkritik PDI Perjuangan, sebaiknya Saudara Ade Armando kritik Anies Baswedan, kenapa urusan sepenting ini diam saja," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa, 4 April 2023.
Mulanya, Hasto membantah pernyataan Ade dengan memaparkan kronologis penolakan kedatangan Timnas Israel. Dia menjelaskan, upaya lobi-lobi ke sejumlah pejabat negara dilakukan Hasto sejak Agustus 2022 hingga Maret 2023.
Ia bersua dan berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, hingga Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaaan Muhadjir Effendy.
Hasto menjelaskan, ada enam alasan penolakan yakni ideologi, konstitusi, sejarah, hukum internasional, kemanusiaan universal, serta kekuasaan sayap kanan Israel. Ia pun mengatakan sempat berdiskusi dengan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Andi Widjajanto serta sejumlah pakar hubungan internasional.
“Jadi tidak ada klenik. Saya menilai sikap Bung Ade yang biasanya mengajak berpikir rasional, kok justru terkesan tidak rasional?” kata Hasto.