Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca-PPKM ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong masyarakat untuk membelanjakan uangnya. Saatnya ambil duit dari tabungan, mari spending money!
"Rumusnya justru kita mendorong masyarakat untuk belanja, bukan hemat sekarang ini, beda lagi, karena kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan kalau bisa justru naik," kata Jokowi, Kamis (23/2/2023).
Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam pengarahan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), di Balikpapan, Kalimantan Timur, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Negara.
Pada tahun 2022, ada Rp 690 triliun dana masyarakat yang ditahan karena tidak dibelanjakan.
Sekarang, PPKM sudah dicabut Jokowi, maka masyarakat harus membelanjakan uangnya supaya ekonomi nasional bangkit kembali.
"Belanjakan, nggak apa-apa, untuk nonton konser, nonton sepakbola, biarkan spending masyarakat itu. Belanja entah makan di warung, makan di PKL, atau belanja kaos, atau event olahraga," kata Jokowi.
Jokowi tidak ingin Rp 690 triliun yang ada pada tabungan masyarakat tidak dibelanjakan.
Kondisi seperti itu tidak cocok untuk saat ini. Pembelanjaan bisa untuk membeli tiket konser, menonton pertandingan olahraga, belanja produk UMKM, atau berwisata.
"Kemudian juga yang berkaitan dengan wisata, wisata desa, wisata di daerah, itu juga buka. Jangan lagi ada yang mengerem-ngerem masalah itu. Ini juga menyangkut belanja yang nanti akan menyangkut konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat. Hati-hati mengenai ini. Kelihatannya sepele, tapi jangan sampai Rp 690 triliun itu tetap ngendon ditabung di bank. Ndak. Itu tidak baik untuk pertumbuhan ekonomi," tutur Jokowi.